top of page

9 Masalah yang Biasa Terjadi di UMKM Serta Solusinya yang Wajib Diketahui





Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak orang memilih untuk berpindah dari bekerja di perusahaan orang lain menjadi pemilik bisnis mereka sendiri. Perkembangan UMKM ini semakin meningkat, terutama sejak munculnya pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Banyaknya pemutusan hubungan kerja yang disebabkan oleh situasi pandemi menyebabkan sebagian besar masyarakat Indonesia kehilangan pekerjaan dan memilih untuk mencoba peruntungan sebagai pelaku UMKM.


Bermunculannya berbagai bisnis UMKM di berbagai sektor, mulai dari makanan dan minuman, fashion, hingga transportasi, turut membantu penguatan ekonomi negara. Namun, menjalankan UMKM tidaklah mudah, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil dan berbagai tantangan lain yang bisa mengancam keberlangsungan bisnis.


Di sini, akan dibahas setidaknya 9 permasalahan umum yang dihadapi oleh UMKM beserta solusinya, yang penting untuk diketahui:


1. Kepemilikan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP): Banyak UMKM di Indonesia belum memahami pentingnya memiliki SIUP. Tanpa SIUP, pertumbuhan usaha mikro bisa terhambat dan menjadi kendala administratif dalam memperoleh akses pembiayaan serta pembayaran pajak UMKM.


2. Minimnya Modal Usaha: Sebagian besar UMKM sering menghadapi masalah minimnya modal. Kini, ada banyak platform yang bisa membantu UMKM mendapatkan modal, seperti pinjaman dari fintech atau bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah.


3. Kurangnya Pengetahuan Bisnis: Penting bagi pelaku UMKM untuk memperluas pengetahuan bisnis. Hal ini bisa dilakukan dengan mempelajari cara kompetitor menjalankan bisnis dan mengembangkan konsep bisnis yang prospektif.


4. Kurang Memanfaatkan Pemasaran Digital: Banyak UMKM yang belum memaksimalkan pemasaran digital, yang penting untuk meningkatkan ekspos dan penjualan.


5. Belum Tahu Cara Mengembangkan Bisnis: UMKM harus rajin melakukan riset pasar, kompetitor, target pasar, berinovasi, dan mengevaluasi kinerja bisnis untuk pengembangan usaha.


6. Tidak Melakukan Branding: Branding sangat penting untuk menonjolkan identitas usaha dan produk UMKM di pasar yang kompetitif.


7. Komunikasi Bisnis yang Kurang Efektif: Efektivitas komunikasi dengan pelanggan, karyawan, dan stakeholder lainnya merupakan kunci penting dalam menjaga loyalitas dan efisiensi operasional.


8. Pembukuan Secara Manual: Saatnya beralih ke pembukuan digital untuk menghindari kerusakan, kehilangan, atau kesalahan data yang berakibat pada penundaan sistem penjualan.


9. Kurangnya Inovasi Produk: UMKM harus terus berinovasi dalam memproduksi produk yang sesuai dengan permintaan dan tren pasar agar tidak kalah bersaing.


Pentingnya pengetahuan bisnis yang luas, pengembangan branding, dan komunikasi bisnis yang efektif tidak boleh diremehkan. Dengan memahami dan menerapkan solusi-solusi ini, pelaku UMKM bisa mengatasi hambatan yang ada dan membuka jalan untuk pertumbuhan dan keberhasilan yang lebih besar. Ingatlah, setiap masalah memiliki solusinya, dan kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi adalah aset terbesar dalam dunia bisnis yang dinamis.


Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu para pelaku UMKM dalam menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanan bisnis mereka. Tetap semangat, berinovasi, dan beradaptasi untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan dalam bisnis UMKM Anda.


Kontak Kami

021-000-000-000

@username

@2023 Tanzil Care. All rights reserved.

bottom of page